KETERBATASAN PENDEKATAN RATIONAL COMPREHENSIVE PLANNING DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN: TINJUAUAN TERHADAP ASPEK TEKNIK DAN METODE
MuhamadYogie Syahbandar1,
Adriadi Dimastanto2, Robert Simbolon3,
Hendricus Andy Simarmata4
1Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Perencanaan Wilayah, Institut Pertanian Bogor
2Mahasiswa Magister Arsitektur Perancangan Kota, Universitas Indonesia
3Mahasiswa Doktoral Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran
4Staf Pengajar Pascasarjana Kajian Pengembangan Perkotaan, Universitas
Indonesia
Universitas Indonesia, Jl Salemba Raya no 6, Jakarta Pusat, 10430
Email: gieyogie87@yahoo.co.id
Abstrak
Kawasan perbatasan
Negara memiliki peran strategis secara nasional karena merupakan beranda depan
NKRI yang berbatasan dengan 10 negara tetangga, baik di darat maupun laut.
Dengan peran strategis ini, kawasan perbatasan Negara memerlukan pengelolaan
ruang secara khusus. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
mendorong pembangunan kawasan perbatasan, namun menemui berbagai kendala.
Akibatnya, kawasan perbatasan negara masih berada dalam kondisi yang tidak
memadai baik dari segi pelayanan infrastruktur, kesejahteraan yang masih rendah,
serta adanya ancaman kedaulatan Negara, sehingga masih jauh dari kondisi
kawasan perbatasan Negara yang dicita-citakan. Rencana tata ruang sebagai salah
satu instrumen kebijakan diharapkan dapat menjadi jawaban atas persoalan ini.
Sampai saat ini, prosedur penyusunan rencana tata ruang kawasan perbatasan
masih mengacu kepada pendekatan perencanaan prosedural (rational comprehensive planning) yang tidak peka terhadap situasi
dan kondisi kawasan perbatasan negara. Salah satu hal penting yang belum
terakomodir dalam pendekatan tersebut adalah pelibatan aktor-aktor pembangunan
negara tetangga dalam menata ruang kawasan perbatasan secara proporsional.
Akibatnya, produk yang dihasilkan tidak dapat mengoptimalkan sumber daya yang
ada di kawasan perbatasan, interaksi dengan Negara tetangga, serta belum mampu
mengharmoniskan hubungan sosio-politik dan kerjasama dengan Negara tetangga.
Tulisan ini mencoba menguraikan kelemahan dan kendala teknis dan metode yang
digunakan selama ini dalam proses perencanaan tata ruang kawasan perbatasan.
Tinjauan teknis mencakup kajian terhadap isu-isu strategis, prinsip-prinsip,
tahapan, dan aktor-aktor dalam perencanaan. Tinjauan metode mencakup teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan analisis perencanaan yang digunakan.
Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode studi literatur, wawancara dengan
konsultan perencana, dan studi kasus Sota dan Bikomi Nilulat. Pembahasan
terhadap teknik dan metode di atas dilakukan melalui metoda analisis komparatif
dengan pendekatan perencanaan lainnya yang terkait, yaitu perencanaan
partisipatif dan perencanaan kolaboratif untuk memberikan gambaran terukur
mengenai perbedaannya. Tulisan ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
perencanaan wilayah dan kota, terutama dari persepsi para praktisi dalam
penerapan teknik dan metoda perencanaan.
Kata kunci: kawasan perbatasan negara, rencana tata ruang,
pengelolaan kawasan
DIPERSENTASIKAN DALAM SEMINAR NASIONAL PLANOCOSMO, ITB, 12-13 SEPTEMBER 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar